Rabu, 23 Februari 2011

24 FEBRUARI 2011

Selamat ulang taun RIO ARNANDA :*
panjang umur, tambah dewasa, sehat, lancar rejekinya yaa
and hope we always be together for ever and ever :)

sebenernya bingung mau ngasih yg berkesan kayak kmu biasanya ngasih kejutan yg selalu tak terduga, tapi gak ada pikiran sama sekali
dari pagi berangkat ke magelang sampai tujuan pulang juga belum kepikiran
padahal jam 00.00 udah tgl 24 februari
untung ada pencetus akal
thanks Firdania Rarastiti yg dibantu Hasna Maulida ma Anang Pradana
yang udah mau bantu
padahal uda malem. heee (maaf ya ngrepotin)
dan akhirnya kita bikin video koyol yg seriuss tapi ada efek lucunyaa :)
beruntung punya temen sebaik kalian :*
makasih banyak yaaaa

sekali lagi buat RIO ARNANDA
HAPPY BIRTHDAY sayanggg
sayang kamu :*

Jumat, 18 Februari 2011

Rabu, 09 Februari 2011

sekedar tulisan :)

Saya hanya wanita biasa yang terlihat ceria disaat semua tertawa lepas didekat saya. Saya hanya wanita yang mudah menitihkan air mata ketika saya sendiri benar2 sudah tidak sanggup untuk menahan semua beban yang saya rasa. Saya memang tipe orang yang keras kepala dan susah diganggu kalau keinginan saya benar2 sedang memuncak.  Dan saya bukan tipe wanita yang suka mengumbar semua keluhan2 saya. Bagi saya semua itu tidak penting! Seperti wanita2 lain yang suka mengumbar semua masalah pribadinya di situs jejaringan yang dekat dengan para remaja jaman sekarang. Liat saja, apa mereka sudah puas melihatkan semua masalah yang sedang mereka hadapi dengan memamerkan segala masalahnya ke publik? Bukankah sama aja dia mempermalukan dirinya sendiri dengan orang2 yang membaca statusnya ? atau hanya meminta belas kasihan ke orang2 saja dengan keadaanya?
Apakah mereka juga tidak malu yang memposisikan dirinya dalam keadaan keluarga berantakan dan tidak nyaman hidup dikeluarganya sekarang dengan menulis kata2 yang tidak LAYAK UNTUK DIPAMERKAN? Apa semua akan selesai masalahnya jika dia menuliskan berbagai keluhannya yg tidak menyenangkan di akun2  jejaringan? Saya pikir mereka adalah wanita BODOH yang tidak ingin maju dalam kehidupannya.  Hal yang mereka perlu tau, kehidupan tidak akan berubah baik jika mereka sendiri dalam hatinya tidak mau merubah hidup menjadi  lebih baik J
Tetapi  semua  saya sadari bahwa setiap orang pasti berbeda2 dalam mengatasi suatu masalahnya. Tinggal bagaimana kita mempelajarinya untuk pelajaran kita dimasa depan.
Kembali ketopik awal J
Suatu kehidupan memang tidak ada yang berjalan lurus seperti jalan tol, bahkan sekarang jalan tol saja gak ada yang mulus. Begitu juga dengan kehidupan saya
Saya wajib bersyukur memang, memiliki keluarga yang utuh dan mengerti keadaan saya.  Keluarga yang mendorong saya untuk memahami kehidupan yang mereka sadari bahwa nantinya saya akan lepas dari tanggung jawab mereka. Tinggal saya sendiri yang menentukan mau jadi apakah saya dikemudian hari dengan semangat saya yang didampingi harapan kedua orang saya.
Sedikit tambahan.
PAPA adalah salah satu tokoh yang wajib saya tiru, kerasnya beliau dalam mendidik ketiga anaknya, keras pendiriannya, sosial yang tinggi, perhatian kepada kami, giatnya dalam melakukan pekerjaan, tanggung jawab yang selalu dia ajarkan ke kami, yang selalu memberi motivasi yang membangun bahwa kita hidup harus memiliki prinsip yang tegas, pendirian, tanggung jawab, dan saling membantu sesama. Dan itulah saya, saya meniru semua yang ada dibeliau. Melewati jalan kesuksesan atau bahkan jalan yang lebih sukses, dengan tidak melewati lubang kesalahan yg ada pada papa, atau bahkan saya akan menutup lubang itu dengan sempurna J
MAMA adalah Seorang berjiwa penyabar, kasih sayang, dan senang mengisi waktu luangnya dengan anak2nya (papa juga sih tapi kalau kerja pulangnya jam 6 malem jadi lebih sering ma mama terkecuali hari libur). Itu juga yang harus saya pelajari. Karena saya akui saya terlalu keras dengan semua yang saya mau.
Hidup memang suatu pilihan, dan dari kita sendiri yang akan memastikan, mau jadi apa kita? Sukses atau akan jatuh di pelataran yang saya yakin semua tidak akan mau.
Kesedihan pasti ada, penyesalanpun juga, masalahpun pastinya lebih ada. Kembali keawal, bagaimana kita mau menghadapinya ingin merubah sesuatu yang lebih baik atau hanya merenung, menangisi semua masalah yang membuat kita susah untuk maju kedepan menghadapi kejamnya dunia.
Toh, bagaimanapun semua situasi itu melatih kita untuk belajar lebih dewasa  jika nantinya kita hidup masing2 dan terlepas dari tanggung jawab kedua orang tua kita masing2 J




Dian dwi pramudani J